Kemandirian merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam setiap proses kehidupan.
Meski manusia terlahir membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, seiring dengan berjalannya waktu dan tugas perkembangan, seorang remaja akan perlahan melepaskan diri dari beberapa ketergantungan, seperti orangtua dengan belajar untuk mandiri.
Kemandirian sering disejajarkan dengan kata independence meskipun sebenarnya ada perbedaan tipis dengan autonomy.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemandirian diartikan dengan hal atau keadaan seseorang dapat berdiri sendiri atau tidak bergantung kepada orang lain.
Artinya kemandirian adalah kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri sendiri yang ditandai dengan mengambil inisiatif. Selain itu mencoba mengatasi masalah tanpa meminta bantuan orang lain, berusaha dan mengarahkan tingkah laku menuju kesempurnaan.
Biasanya anak yang mandir lebih mampu memikul tanggung jawab dan pada umumnya mempunyai emosi yang stabil.
Kemandirian biasanya ditandai dengan menentukan nasib sendiri, kreatif, dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, dan mampu menahan diri.
Tahap perkembangan kemandirian
Menurut Singgih Gunarsa dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (2004), kemandirian dapat berkembang dengan baik bila diberikan kesempatan untuk berkembang melalui latihan yang dilakukan sejak dini.
Kemandirian semakin berkembang seiring pertambahan usia. Berikut tahapan perkembangan kemandirian:
- Usia 0-2 tahun
Sampai usia dua tahun, anak masih dalam tahap mengenal lingkungannya, mengembangkan gerak-gerik fisik dan memulai proses berbicara.
Pada tahap ini anak massih sangat bergantung dengan orangtua dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
- Usia 2-6 tahun
Di usia 2-6 tahun, anak mulai belajar menjadi manusia sosial dan bergaul. Mereka mengembangkan otonominya seiring dengan bertambahnya kemampuasn dan keterampilan yang dimiliki.
Pada masa ini, mereka mulai mengenali toilet training, yaitu melatih anak ke kamar mandi secar Usia
6-12 tahun
Pada masa ini anak belajar untuk menjalankan kehidupan sehari-harinya secara mandiri dan bertanggung jawab. Di masa ini anak belajar dijenjang sekolah dasar.
Beban pelajaran merupakan tuntutan agar anak belajar bertanggung jawab dan mandiri.
- Usia 12-15 tahun
Di usia ini anak biasanya sudah berada di tingkat SMP, di mana menjadi masa remaja awal yang sedang mengembangkan jati diri dan melalui proses pencarian identitas diri.
Sehingga rasa tanggung jawan dan kemandirian mengalami proses pertumbuhan.
- Usia 15-18 tahun
Pada usia ini anak-anak sudah berada di tingakt SMA yang sedang mempersiapkan diri menuju proses pendewasaan diri.
Setelah melewati pendidikan dasar dan menengah, maka mereka akan memutuskan untuk menuju pendidikan tinggi, bekerja, atau menikah.
Faktor kemandirian
Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan kemandirian, yaitu:
- Gen
Sifat kemandirian orangtua dapat diturunkan pada anak. Namun beberapa ahli masih mendebatkan hal ini, karena kemandirian terjadi karena dibentuk.
- Sistem pendidikan sekolah
Lingkungan pendidikan cenderung mengembangkan demokrasi dan menekankan penghargaan terhadap potensi anak didik. Hal ini akan menstimulasi perkembangan kemandirian anak.
Jika lingkungan pendidikan yang menekankan pemberian hukuman maka akan menghambat kemandirian anak.
- Sistem kehidupan di masyarakat
Lingkungan masyarakat yang menghargai potensi dan tidak begitu menekankan hirarki struktur sosial akan mendorong perkembangan kemandirian remaja.
- Pola asuh orangtua
Pola asuh yang diberikan orangtua kepada anak sangat memengaruhi kemandirian anak. Bila orangtua memberikan siasana keluarga yang nyaman dan aman dalam membangun komunikasi, maka perkembangan kemandirian anak akan berjalan dengan bagus.
Namun, jika orangtua cenderung mengontrol anak, maka perkembangan sosiak dan intelektual anak yang memengaruhi kemandiriannya.
Ketidakmampuan anak melepaskan diri dari kekuatan otoritas atau tunduknya anak pada kekuatan otoritas adalah salah satu indikator kepatuhan.
Komentar