Memimpin itu seni kata para pakar kepemimpinan. Dikatakan seni karena memang tidak ada teori baku dalam memimpin sebuah organisasi. Pada saat seorang pemimpin dikatakan otoriter, bisa jadi memang gaya itu yang dibutuhkan saat itu. Pada saat seorang pemimpin dikatakan demokratis, bisa jadi memang gaya itu yang pas pada saat itu. Jadi situasional dan kondisional sekali.
Demikian juga menjadi pemimpin di sebuah lembaga pendidikan, tidak bisa seorang pemimpin hanya menggunakan satu gaya kepemimpinan. Semisal otoriter terus atau demokratis terus. Sebab kondisi yang menyertainya akan berbeda-beda yang menuntut penggunaan model yang berbeda.
Saya lebih suka gaya kepemimpinan konvergensi atau gabungan antara keduanya. Tergantung situasi dan kondisi yang menyertai. Bagaimanapun seorang pemimpin akan tetap berhadapan dg situasi dan kondisi yang variatif.
Komentar