Dalam hidup ini kita akan disuguhi dua hal sekaligus. Semisal, ada kaya. Ada juga miskin. Ada rakyat biasa. Ada juga pejabat.
Jika kita berfikir USHULY, maka kaya itu lebih baik. Sebab harta dan uang bisa digunakan untuk kemaslahatan yang lebih banyak dan lebih luas. Harta dan uang tidak digunakan oleh orang fasik, orang jahat tapi digunakan oleh orang-orang Sholeh untuk kebaikan.
Kalau berfikir wara'i, maka harta dan uang itu memperberat hisab. Sehingga khawatir mempersulit dan menjadi penghalang ringannya hisab.
Demikian juga jabatan.
Bagi orang yang berfikir ushuly, maka jabatan adalah amanah yang dengannya bisa berbuat banyak hal dan lebih luas.
Berbeda dengan orang yang berfikir wara'i, maka jabatan adalah sumber korupsi dan kerusakan.
Maka masing-masing dari kedua cara berfikir tersebut memiliki kebaikannya masing-masing.
Dahulu, imam Asy Syafi'i pernah mengkritik para ulama' yang hidup kaya raya. Beliau pernah berguru kepada imam Malik buang hidup mewah. Bahkan ketika beliau akan pergi berguru ke imam syaibany, beliau dikasih uang dan kafilahnya juga dibiayai oleh imam Malik.
Ketika bertemu dengan imam syaibany, beliau lebih kaget lagi. Sebab imam syaibany lebih kaya lagi. Sampai-sampai beliau menghitung emas di ruang tamu.
Hingga akhirnya imam Syafi'i berubah pikiran dan sering berfatwa bahwa jika ada seorang muslim yang bisa buat rumah rumah tingkat kemudian malah buat rumah biasa, maka hukumnya haram.
Disarikan dari ceramah Gus Baha'
Komentar