Di tengah-tengah kehidupan yang semakin permisif. Orang dengan suka-suka melakukan kemaksiatan secara terang benderang. Justru yang baik yang malu ketika melintas di depan mereka. Justru yang baik yang merasa terasing dari kehidupan ini. Ada apa dengan semua ini? Seakan-akan tidak ada harapan lagi akan tegaknya kebaikan.
Mondok di masa Pandemi ini memang full perjuangan. Semua serba baru. Kebijakan baru. Aturan baru dan serba baru lainnya. Di masa normal santri baru masih bisa dijenguk setelah masa 40 hari. Setelah itu berturut-turut setiap bulan masih bisa dijenguk. Utamanya para santri yang rumahnya cukup dekat dan bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi. Di masa Pandemi ini sama sekali tidak ada penjengukan. Penyesuaian kebijakan dengan kebijakan pemerintah karena adanya covid 19. Hanya telpon dan video call yang setiap pekan bisa sedikit mengurangi rasa rindu dengan ayah bunda, kakak adik dan sanak family semuanya. Mereka mampu bertahan? Jawabannya ya. Mereka mampu melewati itu semua. Mereka mampu menahan kangen dan rindu walaupun sesekali diselingi dengan derai air mata dan keluh kesah. Ya. Mereka mampu melewati itu semua. Mereka sudah mulai bisa mandiri, kuat mentalnya, kuat perasaannya. Jangan ditanya apakah mereka tidak kangen. Jangan ditanya apakah mere...
Komentar