Kenapa sih harus mondok?
Kan sama saja dengan sekolah umum?
Biayanya lebih mahal lagi?
Dan masih banyak sederet pertanyaan yang terlintas di benak para orangtua dan masyarakat terkait mondok.
Mondok itu memang berat. Harus belajar. Harus menghafal. Mengikuti kegiatan ekstra dan kegiatan lainnya. Ya. Bisa dikatakan tidak ada waktu untuk sekedar istirahat.
Tapi . . . . . .
Kalo sudah mendapatkan apa yang dicita-citakan, semisal bisa hafal Al-Qur'an, hafal kitab nahwu, dll, semua itu akan sirna.
Ibarat kata pepatah bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Mondok itu memang melelahkan. Bayangkan saja. Dari bangun tidur hingga tidur kembali padat dengan berbagai macam kegiatan dan aktifitas.
Tapi . . . . . . . .
Semua itu akan menjadi kenangan indah ketika sudah lulus. Dan yang paling mengesankan adalah selalu merindukan kawan-kawan seperjuangan dalam menuntut ilmu.
Mondok itu membosankan.
Ya. Gimana tidak membosankan. Kegiatannya itu itu saja. Ketemunya sama orang itu itu saja.
Tapi . . . . .
merekalah yang akan selalu dikenang dan dirindukan.
Mondok itu memang menyiksa. Menahan rindu bapak dan ibu serta adik dan kakak. Waktu libur dan pulang adalah waktu spesial yang selalu dinanti-nantikan.
Percayalah!
Yakinlah!
Bahwa mondok itu adalah pilihan terbaik untuk dirimu dan kedua orangtuamu.
Percayalah dan yakinlah
Bahwa kesenangan yang kau idam-idamkan juga sama-sama membosankan, menjemukan.
Selamat mondok 🙏
Komentar