Percaya diri adalah percaya atas kemampuan diri sendiri. Percaya bahwa kita memiliki kemampuan untuk mewujudkan cita-cita melalui usaha dan kerja sendiri. Itu namanya percaya diri.
Lawan dari percaya diri adalah bergantung kepada kemampuan orang lain atau apa kata orang. Orang yang tidak percaya diri, bawaannya adalah membawa-bawa atau selalu menyebut nama besar atau jabatan kedua orangtua atau keluarganya, hartanya dan segala sesuatu yang berada di luar dirinya. Atau mungkin menyebut keberhasilan masa lalunya.
Sikap percaya diri bukan dibawa sejak lahir atau bawaan lahir. Percaya diri itu dibangun melalui serangkaian usaha yang terkadang banyak gagalnya. Tapi ketika gagal, tidak menyerah, tapi bangkit lagi dan berusaha lagi.
Sikap percaya diri itu juga bukan ilmu wangsit. Bertapa dan ujug-ujug datang. Sama sekali tidak seperti itu.
Sikap percaya diri bukan didapat dalam sekejap dari motivasi dan sugesti seorang motivator, guru atau siapapun. Walaupun kadang saya menggunakan teknik seperti itu untuk mendapatkan rasa percaya diri instan dan memberikan rasa percaya diri instan kepada orang lain.
Lantas bagaimana cara memiliki rasa percaya diri? Tidak ada cara instan dan cara khusus melainkan akan diperoleh melalui latihan-latihan yang terus menerus.
Beberapa peristiwa yang berkaitan dengan rasa percaya diri digambarkan dengan hadirnya seorang motivator bayangan atau imajiner. Seperti rasa sakit di masa lalu. Membayangkan kedua orangtua, dan masa lalu yang sengsara.
Kegagalan demi kegagalan harus terus menerus dirasakan dan dinikmati. Tanpa menikmati proses yang melelahkan, rasa percaya diri tidak akan didapat secara sempurna. Gagal itu adalah penyempurna dari setiap proses. Ibarat sebuah endapan, semakin banyak dan tebal endapannya, maka akan semakin kokoh dan kuat endapan tersebut.
Selamat menikmati 🙏
Komentar