Menjadi seorang guru merupakan panggilan hati. Untuk menjawab tantangan zaman dan menyiapkan generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan zaman. Ini dulu. Sehingga guru sangat mencintai profesinya, penuh keteladanan, integritas dan perjuangan.
Bagaimana dengan saat ini? Profesi mulia ini mengalami pergeseran nilai dimana profesi ini kemudian mengalami penurunan. Profesi ini menjadi profesi terakhir setelah tidak ada lagi profesi yang bisa didapatkannya. Seakan-akan profesi ini adalah profesi sisa yang bisa dikerjakan oleh siapa saja.
Tentu saja pandangan semacam ini keliru besar. Niat awalnya saja sudah keliru. Tentu saja lanjutannya juga dipenuhi kekeliruan
Bagaimana gambaran seorang guru dalam Al Qur'an?
Digambarkan dalam Al Qur'an bahwa seorang guru harus memiliki dua karakter yaitu kuat ibadah dan memiliki pengetahuan. Dalam istilah Al Qur'an disebut أولى الأيدي والأبصار.
Kriteria pertama kuat ibadah. Seorang guru musti harus kuat ibadah atau spiritualitanya. Caranya adalah dengan menjaga hubungan dengan Allah SWT dengan melaksanakan perintahnya seperti sholat wajib dan nawafil.
Karakter yang pertama ini adalah karakter kehambaan. Seorang hamba musti harus menjaga ketaatan ini. Terputusnya atau hilangnya karakter ini menghilangkan unsur dasar seorang guru. Selain itu, seorang guru harus rajin melaksanakan sholat tahajjud, baca Al Quran, infak dan dzikir pagi dan sore.
Dengan karakter ini seorang guru akan memiliki kekuatan spiritual yang kuat yang akan memikat anak didiknya. Dan layan diteladani.
Karakter kedua adalah memiliki pengetahuan. Ada satu prinsip yang harus senantiasa dipegang yaitu
فاقد الشيئ لا يعطي
Jika tidak memiliki sesuatu, maka dia tidak bisa memberi.
Selain karakter pertama, guru juga harus membekali diri dengan pengetahuan.
Dengan pengetahuan, maka guru akan bisa mengajarkan beberapa disiplin ilmu.
Maka dia karakter ini harus dijaga dengan sebaik mungkin untuk mewujudkan pendidikan yang unggul.
Semoga
Komentar