Sahabat semua, saya menulis tulisan ini pada saat saya hampir sembuh dari sakit. Saya sakit. Sendirian lagi 😪. Gak ada sanak famili. Ya pokoknya sendirian lah. Bingung? Pastinya.
Sakit demam sendirian. Kedinginan sendirian. Mau minum, ambil sendiri. Pokoknya kayak gak sakit. Karena si sakit ya harus melayani dirinya sendiri. Kebayang gimana menderitanya 😭
Awalnya sih, saya merasa nasib saya sial banget. Kerja sih punya. Walaupun gaji gak seberapa. Bukan gak bersyukur ya 😁. Sebagian orang melihat saya mungkin wah banget. Ceritanya saya kepala sekolah di sebuah pondok pesantren penghafal Al-Qur'an di Kota Madiun Jawa Timur.
Tapi, perasaan itu lama-lama menghilang. Tiba-tiba saya merasa ya udahlah. Jika memang harus mati, toh akhirnya saya akan mati sendirian. Semuanya akan ditinggalkan. Anak istri akan ditinggalkan. Pekerjaan akan digantikan oleh orang yang lebih baik dari saya. Ya sudahlah. Mungkin ini jalannya. Sambil nangis 😭😭😭
Tapi pas orang-orang tahu kalo saya sakit. Saya jadi malu. Soalnya saya yg awalnya merasa tidak ada yg peduli. Tidak ada yang mau tahu. Tiba-tiba mereka berdatangan. Bawa makanan. Bawain buah-buahan. Bawain obat-obatan, dsm. Wah saya jadi terharu. Ternyata masih banyak yang peduli sama saya. Ternyata masih banyak yang mendoakan kesembuhan untuk saya. Ternyata masih banyak yang mengharapkan saya masih bisa ngimamin sholat. Subhanallah
Karunia Allah SWT yang tak terhingga. Sehingga persangkaan saya pun berubah bahwa saya tidak sendirian. Saya hidup di tengah-tengah orang yang memiliki kepedulian yang sangat tinggi. Semoga Allah SWT yang membalas kebaikan mereka semua. Aamiin
Komentar