Sebagai umat MihaMuha SAW yang beriman kepada Allah dan kerasulannya tentu saja kita berharap ketika kita kelak kita menghadap kepada-Nya kita diberi surga dgn segala kenikmatannya.
Senada dgn keinginan di atas, jika kita membaca surah Al Insyiqaq kita pun berharap menjadi golongan yg catatan amalnya diberikan lewat tangan kanan karena inilah golongan yg beruntung bukan golongan yg catatan amalnya di berikan lewat punggung kita alias membelakangi karena inilah golongan yg celaka.
Lantas, amal apa yg kita akan kita bawa untuk menjadi golongan yg pertama?
Bagaimana dengan sholat kita?
Bagaimana dgn zakat kita?
Bagaimana dgn muamalah kita dgn sesama?
Tentu saja muhasabah ini harus senantiasa kita lakukan agar kita tidak merasa bahwa amal kita sudah banyak, amal kita sudah diterima.
Jangan kita berdiri di atas keyakinan yang Rapuh. Padahal kita tahu.
Sholat kita belom bener2 baik. Salah satu buktinya ketika ada panggilan adzan kita tidak segera memenuhi panggilannya.
Infak dan shodaqoh kita masih ragu2 untuk menunaikannya karena khawatir harga kita berkurang. Takut anak istri kelaparan, dsb.
Sementara di sisi yg lain, terkadang kita tidak sungkan untuk menghidupkan aib orang. Terkadang kita tidak merasa bersalah ketika menyinggung orang. Terkadang kita masih merasa kitalah yg paling benar.
Nabi Saw pernah meminta sahabat untuk mencari kayu bakar ditengah gurun. Sahabat semua keheranan. Sudah tahu di gurun tidak ada kayu tapi masih diminta untuk mencarinya hingga tiga kali.
Nabi SAW kemudian berkata susah memang untuk mencari kesalahan diri sendiri. Namun jika melihat kesalahan dan kekurangan orang sangat mudah dan ringan lisan kita mengurai kesalahan orang lain.
Dengan kondisi seperti itu, apakah kita masih layak untuk mendapatkan surga ? Mari kita muhasabah diri kita masing2 karena kitalah yg tahu amal perbuatan kita masing2.
Jemaah jum'ah
Pernah suatu ketika datang seorang Arab Badui dan bertanya
Akari aku Islam.
Nabi berkata Islam itu adalah engkau mendirikan sholat. Arab Badui kemudian berkata apa hanya itu. Nabi menjawab, iya kecuali engkau ingin menambah yg Sunnah.
Islam itu engkau menunaikan zakat. Arab Badui bertanya lagi hanya itu. Nabi menjawab, ya .kecuali engkau mau menambah yg Sunnah
Islam itu engkau berpuasa di bulan romadhon. Hanya itu, ya kata nabi. Kecuali engkau ingin menambah yg Sunnah.
Dalam redaksi yg lain engkau tidak menyekutukan Allah.
Arab Badui kemudian berkata demi Allah aku akan melakukan yg wajib saja.
Nabi berkata, barangsiapa yg ingin melihat ahli surga, maka lihatlah orang tsb
Pelajaran yg bisa kita ambil dari hadits di atas adalah
1. Yg wajib itu sudah jelas. Maka mari kita lakukan. Kalo yg wajib saja tidak kita lakukan, maka bagaimana dgn yg lainnya?
2. Amal Sunnah itu bukan pokok. Maka perhatikan yg wajib terlebih dahulu. Baru yg Sunnah.
Semoga kita menjadi ahli surga. Amiin.
Wassalam
Komentar