Menjadi apapun, perlu percaya diri. Misal. Jadi pemulung. Kalo tidak punya kepercayaan diri, tentu tidak pernah pergi mencari barang-barang bekas di jalanan atau bahkan tempat sampah.
Contoh lain, menjadi pimpinan sebuah organisasi. Percaya diri mutlak harus dimiliki.
Percaya diri merupakan obat paling mujarab yang harus selalu tersedia di dompet kita selain uang.
Ketika harus memimpin rapat misalnya. Kalau tidak PeDe, pasti gelagapan berbicara di depan peserta rapat. Dan itu menurunkan kepercayaan peserta rapat akan kapabilitas dan kapasitas kita sebagai seorang pemimpin.
Terus, bagaimana cara membangun atau menjaga kepercayaan diri?
Perlu kita ingat, percaya diri itu tidak langsung datang begitu saja. Tapi ada sekian banyak proses dan tahapan yang mesti dilewati dan dirasakan.
Apa saja itu?
1. Yakin akan kemampuan diri sendiri
Ini mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Jika seorang pemimpin tidak yakin akan kemampuannya sendiri, maka yang terjadi adalah minder atau malu yg bukan pada tempatnya.
Kemampuan diri mungkin bisa dilihat dari jenjang pendidikannya. Misal sudah sarjana, magister atau bahkan doktor.
Bisa juga kemampuan diri dilihat dari pengalaman dan jam terbang yang dialami.
2. Senantiasa belajar dan belajar
Di dunia ini tidak ada pribadi yg sempurna banget. Sedikit banyak pasti punya kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kunci untuk terus meningkatkan kepercayaan diri adalah belajar.
Dan perlu kita ingat bahwa belajar tidak mesti harus di bangku kuliah. Saat ini sudah banyak model-model pembelajaran yang memungkinkan kita meneguk sebanyak mungkin pengetahuan yang kita perlukan. Ada namanya seminar. Ada pelatihan. Dsb
3. Belajar dari kesalahan
Tidak ada orang yang ingin berbuat kesalahan. Kalaupun terjadi, maka kita harus ambil hikmahnya. Setidaknya kita jangan mengulanginya atau dalam istilah lain jatuh di lubang yang sama.
Kesalahan akan membuat kita berhati-hati pada langkah berikutnya. Sehingga kita jadi paham mana yg harus kita lakukan dan mana yg harus kita hindari.
4. Belajar dari pengalaman orang lain
Banyak kisah sukses orang di sekitar kita. Demikian juga banyak kisah kegagalan di sekitar kita.
Jika kita masih merasa gagal, jangan sungkan untuk belajar dari kesuksesan orang lain. Jika kita sudah sukses, jangan sungkan untuk belajar dari kegagalan orang lain. Sebab itu adalah pembelajaran agar kita tidak mengalami hal yang sama.
Sekian
Contoh lain, menjadi pimpinan sebuah organisasi. Percaya diri mutlak harus dimiliki.
Percaya diri merupakan obat paling mujarab yang harus selalu tersedia di dompet kita selain uang.
Ketika harus memimpin rapat misalnya. Kalau tidak PeDe, pasti gelagapan berbicara di depan peserta rapat. Dan itu menurunkan kepercayaan peserta rapat akan kapabilitas dan kapasitas kita sebagai seorang pemimpin.
Terus, bagaimana cara membangun atau menjaga kepercayaan diri?
Perlu kita ingat, percaya diri itu tidak langsung datang begitu saja. Tapi ada sekian banyak proses dan tahapan yang mesti dilewati dan dirasakan.
Apa saja itu?
1. Yakin akan kemampuan diri sendiri
Ini mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Jika seorang pemimpin tidak yakin akan kemampuannya sendiri, maka yang terjadi adalah minder atau malu yg bukan pada tempatnya.
Kemampuan diri mungkin bisa dilihat dari jenjang pendidikannya. Misal sudah sarjana, magister atau bahkan doktor.
Bisa juga kemampuan diri dilihat dari pengalaman dan jam terbang yang dialami.
2. Senantiasa belajar dan belajar
Di dunia ini tidak ada pribadi yg sempurna banget. Sedikit banyak pasti punya kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kunci untuk terus meningkatkan kepercayaan diri adalah belajar.
Dan perlu kita ingat bahwa belajar tidak mesti harus di bangku kuliah. Saat ini sudah banyak model-model pembelajaran yang memungkinkan kita meneguk sebanyak mungkin pengetahuan yang kita perlukan. Ada namanya seminar. Ada pelatihan. Dsb
3. Belajar dari kesalahan
Tidak ada orang yang ingin berbuat kesalahan. Kalaupun terjadi, maka kita harus ambil hikmahnya. Setidaknya kita jangan mengulanginya atau dalam istilah lain jatuh di lubang yang sama.
Kesalahan akan membuat kita berhati-hati pada langkah berikutnya. Sehingga kita jadi paham mana yg harus kita lakukan dan mana yg harus kita hindari.
4. Belajar dari pengalaman orang lain
Banyak kisah sukses orang di sekitar kita. Demikian juga banyak kisah kegagalan di sekitar kita.
Jika kita masih merasa gagal, jangan sungkan untuk belajar dari kesuksesan orang lain. Jika kita sudah sukses, jangan sungkan untuk belajar dari kegagalan orang lain. Sebab itu adalah pembelajaran agar kita tidak mengalami hal yang sama.
Sekian
Komentar