Hampir setiap tahun sebuah lembaga melakukan musyawarah atau rapat untuk menyusun program apa yang akan dilakukan selama setahun.
Namun, ada satu hal yg perlu menjadi catatan dan pertimbangan ketika menyusun tujuan. Yaitu skala prioritas. Mungkin banyak yg mau dicapai. Tapi gagal dalam menentukan prioritas, maka tujuan yg ingin dicapai bisa juga gagal atau minimal hanya beberapa tujuan saja yg tercapai. Di situlah pentingnya skala prioritas dalam penyusunan program.
Ada yang bisa menyusun program dengan baik. Namun banyak juga yang terjebak dalam rutinitas yang tidak menghasilkan rencana apa-apa. Sehingga organisasi berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Lantas apa dan bagaimana cara menyusun program agar tidak terjebak dalam rutinitas?
Pertama, tentukan tujuan
Tujuan adalah unsur pertama dan utama sebuah lembaga menyusun rencana program. Tanpa tujuan yang jelas, maka semua unsur organisasi akan terjebak dalam diskusi tanpa solusi atau program tanpa hasil dan target yang jelas.
Oleh karena itu, tentukan tujuan atau minimal target apa yang akan diraih di masa yang akan datang.
Misal, tahun ini sebuah sekolah ingin meraih prestasi di bidang akademik. Mungkin satu tujuan atau target masih kurang, maka bisa ditambah.
Jika dibuat dalam bentuk point-point tujuan, maka akan seperti contoh berikut :
1. Meraih prestasi dalam bidang akademik sekota Madiun dan provinsi.
2. Meraih prestasi di bidang non akademik tingkat kota dan provinsi.
3. Meraih prestasi dalam bidang pengelolaan
4. Dll
Keempat point' diatasi bisa disimpulkan menjadi sebuah visi yaitu menjadi lembaga pendidikan yang unggul atau kompetitif.
Namun, ada satu hal yg perlu menjadi catatan dan pertimbangan ketika menyusun tujuan. Yaitu skala prioritas. Mungkin banyak yg mau dicapai. Tapi gagal dalam menentukan prioritas, maka tujuan yg ingin dicapai bisa juga gagal atau minimal hanya beberapa tujuan saja yg tercapai. Di situlah pentingnya skala prioritas dalam penyusunan program.
Kedua, tentukan cara
Jika target atau tujuan sudah jelas, saatnya menentukan caranya atau strateginya. Bagaimana cara untuk meraih tujuan-tujuan tersebut?
Contoh poin 1.
Ingin meraih prestasi di bidang akademik tingkat kota dan provinsi, maka caranya adalah melaksanakan program KBM yang baik. Tinggal dirinci lagi menjadi program KBM yang baik itu seperti apa.
Ketiga, tentukan siapa yang melakukan
Ketika tujuan sudah jelas, strategi sudah jelas, maka langkah selanjutnya adalah menentukan siapa yang akan melaksanakan dan menjalankan program tersebut. Di sini nanti akan melahirkan pembagian kerja. Kerja yang bener adalah kerja yang bertujuan untuk mencapai target. Target jelas, terukur dan mungkin untuk dicapai.
Keempat, tentukan cara evaluasinya.
Tujuan sudah jelas, strategi juga sudah jelas, program juga sudah jelas, pembagian kerja sudah jelas, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana cara mengetahui bahwa tujuan sudah tercapai? Strateginya bener dan pelaksananya bener?
Maka jawabannya adalah evaluasi. Evaluasi menjadi sangat penting karena bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan organisasi.
Nah, unsur yang terakhir dan inilah unsur paling penting yakni aturan main agar pelaksana fokus pada target, caranya bener dan orang yg diberi amanah benar2 komitmen, maka diperlukan namanya aturan organisasi. Kenapa perlu diikat.
Ini alasannya
1. Agar tidak seenaknya
2. Ada yg mengarahkan dan ada yg menegur
Jadi inilah alur penyusunan program yang sederhana. Ada juga konsep yg cukup rumit. Namun konsep sederhana ini sudah sangat bagus jika dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh.
Selamat mencoba!
Komentar