KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
Secara undang-undang, menjadi kepala sekolah sudah diatur standar dan kriterianya.Sebab kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan sistem pengelolaan sekolah yang dipimpinnya. Kesalahan dalam memimpin sekolah, tentu saja bisa berdampak negatif baik terhadap pribadi kepala sekolah maupun kepada sekolah yang dipimpinnya. kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan semua permasalahan yang terjadi di skolahnya. maka wajar jika pemerintah menetapkan standar dan kriteria kepala sekolah sebagaimana sudah diatur dalam undang-undang.
oleh karena itu, berdasarkan undang-undang yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, di sini akan dipaparkan sedikit tentang kompetensi kepala sekolah sebagai berikut :
1. Manajerial
kemampuan mengelola sekolah merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah. Kemampuan ini mutlak harus dimiliki oleh kepala sekolah. Sebab sekolah merupakan sebuah sistem yang tidak bisa dikelola secara serampangand an sembarangan. Sebuah sistem tentu saja terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, kepala sekolah mutlak memilii kompetensi manajerial ini.
Terdapat berbagai macam komponen yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah, diantaranya adalah ;
a. Kurikulum
Disebut sekolah karena di dalamnya ada kegiatan belajar mengajar. Tentu dalam kegiatan tersebut ada sesuatu yang diajrkan baik diajarkan secara langsung maupun tidak langsung. Diantara kurikulum yang diajarkan secara langsung adalah mata pelajaran yang terdiri dari informasi, konsep, dan lain-lain. Ada juga yang diajarkan secara tidak langsung seperti budaya sekolah dimana budaya sekolah yang baik yang sengaja didesain untuk mendukung sistem pendidikan di sekolah tersebut akan berpengaru signifikan terhadap tumbuh kembang peserta didik.
Kurikulum sering disebut ruh sekolah. Sesederhana apapun kurikulum yang dijalankan di sekolah tersebut, tentu saja, sekolah tersebut mutlak harus ada kurikulumnya.
Kurikulum yang baik tentu saja akan mengantarkan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal dan menyenangkan. Sedangkan kurikulum yang jauh dari kata baik, maka bisa jadi sekolah tersebut lama kelamaan akan mengalami kemunduran dan akhirnya tutup.
2. Leadership
leadership atau kepemimpinan. Kepala sekolah adalah pemimpin di lingkup sekolah tersebut. Pemimpin harus mampu mempengaruhi semua personalia yang terdapat di dalamnya. Secara normatif, kepala sekolah bisa memimpin karena dia di SK kan oleh pemerintah atau yayasan. Itulah kartu saktinya.
tentu saja terdapat beberapa cara yang dapat digunakan oleh kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya. Secara garis besar, terdapat dua cara, yaitu;
a. Cara kasar (top-Down)
Dikatakan cara kasar, karena pendekatan atau cara yang digunakan adalah menyuruh. Walaupun menyuruh bukan sesuatu yang salah. namun bawahan yang tidak suka dengan pendekatan seperti ini lama kelamaan akanjenuh dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah tersebut.
b. Cara lembut (sejawat approach)
Bersambung
Secara undang-undang, menjadi kepala sekolah sudah diatur standar dan kriterianya.Sebab kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan sistem pengelolaan sekolah yang dipimpinnya. Kesalahan dalam memimpin sekolah, tentu saja bisa berdampak negatif baik terhadap pribadi kepala sekolah maupun kepada sekolah yang dipimpinnya. kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan semua permasalahan yang terjadi di skolahnya. maka wajar jika pemerintah menetapkan standar dan kriteria kepala sekolah sebagaimana sudah diatur dalam undang-undang.
oleh karena itu, berdasarkan undang-undang yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, di sini akan dipaparkan sedikit tentang kompetensi kepala sekolah sebagai berikut :
1. Manajerial
kemampuan mengelola sekolah merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah. Kemampuan ini mutlak harus dimiliki oleh kepala sekolah. Sebab sekolah merupakan sebuah sistem yang tidak bisa dikelola secara serampangand an sembarangan. Sebuah sistem tentu saja terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya dan tidak bisa dipisahkan. Oleh karena itu, kepala sekolah mutlak memilii kompetensi manajerial ini.
Terdapat berbagai macam komponen yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah, diantaranya adalah ;
a. Kurikulum
Disebut sekolah karena di dalamnya ada kegiatan belajar mengajar. Tentu dalam kegiatan tersebut ada sesuatu yang diajrkan baik diajarkan secara langsung maupun tidak langsung. Diantara kurikulum yang diajarkan secara langsung adalah mata pelajaran yang terdiri dari informasi, konsep, dan lain-lain. Ada juga yang diajarkan secara tidak langsung seperti budaya sekolah dimana budaya sekolah yang baik yang sengaja didesain untuk mendukung sistem pendidikan di sekolah tersebut akan berpengaru signifikan terhadap tumbuh kembang peserta didik.
Kurikulum sering disebut ruh sekolah. Sesederhana apapun kurikulum yang dijalankan di sekolah tersebut, tentu saja, sekolah tersebut mutlak harus ada kurikulumnya.
Kurikulum yang baik tentu saja akan mengantarkan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal dan menyenangkan. Sedangkan kurikulum yang jauh dari kata baik, maka bisa jadi sekolah tersebut lama kelamaan akan mengalami kemunduran dan akhirnya tutup.
2. Leadership
leadership atau kepemimpinan. Kepala sekolah adalah pemimpin di lingkup sekolah tersebut. Pemimpin harus mampu mempengaruhi semua personalia yang terdapat di dalamnya. Secara normatif, kepala sekolah bisa memimpin karena dia di SK kan oleh pemerintah atau yayasan. Itulah kartu saktinya.
tentu saja terdapat beberapa cara yang dapat digunakan oleh kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya. Secara garis besar, terdapat dua cara, yaitu;
a. Cara kasar (top-Down)
Dikatakan cara kasar, karena pendekatan atau cara yang digunakan adalah menyuruh. Walaupun menyuruh bukan sesuatu yang salah. namun bawahan yang tidak suka dengan pendekatan seperti ini lama kelamaan akanjenuh dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah tersebut.
b. Cara lembut (sejawat approach)
Bersambung
Komentar