Langsung ke konten utama

Postingan

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

Terdapat 7 (tujuh) aspek dan 45 (empat puluh lima) indikator yang berkenaan penguasaan  kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh aspek  kompetensi pedagogik  beserta indikatornya: A. Menguasai karakteristik peserta didik Guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang  karakteristik peserta didik  untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya: Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya, Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda, Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya, G

PERLAHAN TAPI PASTI

Memperbaiki sebuah sistem yang sudah lama berjalan bukanlah perkara gampang. Sebab sistem yang sudah terlanjur mengakar kuat dan menghunjam ibarat pohon lumayan susah memcabutnya.  Belom lagi pelaku lama juga masih ada dalam sistem tersebut. Maka cara yang paling mudah adalah perbaiki dari yang paling ringan dan sederhana. Demikian juga dari sisi perbaikan tata aturannya. Memulai perubahan besar haruslah dimulai oleh sebuah tim. Tim ini harus sepaham, selangkah dan seirama. Oleh karena itu, tim ini harus senantiasa diorientasi dan koordinasi serta konsolidasi. Utamanya terkait dengan target yang ingin diwujudkan dan diraih. Tim ini juga harus dipahamkan akan wewenang dan tanggungjawabnya bahwa jika lembaga ini ingin lebih baik dan maju, maka semuanya harus paham akan tugas dan tanggungjawabnya.

SEPI PEMINAT

Bagi penulis pemula seperti saya, pasti pernah atau bahkan sering merasa bahwa tulisannya kurang peminat alias tak ada yang membaca tulisannya.  Sebenarnya hal ini wajar menurut saya. Semua penulis pemula akan merasakan hal yang sama.  Bisa jadi banyak faktor yang melatarbelakanginya. Diantaranya adalah  1. Kualitas tulisan yang biasa-biasa saja Sebagai penulis pemula tentu saja masih banyak kekurangan di sana sini. Baik dari sisi susunan kalimat, pemilihan diksi dan typo atau salah ketik.  Selain itu, tema yang diangkat sudah banyak ditulis dan diulas oleh penulis lain sebelumnya dimana secara kualitas tulisannya mungkin lebih bagus dan enak dibaca. 2. Kurang percaya diri Di sisi yang lain, bisa saja tulisan penulis pemula sebenarnya bagus namun kurang percaya diri. Wajar. Sebab hal ini berdasarkan pada hasil bacaan tulisan orang lain yang bisa jadi menurutnya lebih baik dari tulisannya. Memang lumayan berat dan sulit untuk menghasilkan tulisan atau karya yang berkualitas.

KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI OLEH GURU

1. Kompetensi pedagogik 2. Kompetensi kepribadian 3. Kompetensi sosial 4. Kompetensi profesionalisme Kompetensi pedagogik 1. 14 keterampilan mengajar 2. Mengenal gaya belajar 3. Mengenal macam-macam kecerdasan 4. Konsep manusia dalam Islam 5. Pengelolaan kelas Kompetensi kepribadian 1. Berakhlak islami 2. Mampu membaca dan memahami Al Qur'an 3. Menjadi teladan  Kompetensi profesionalisme 1. Mampu menyusun dan membuat perangkat mengajar 2. Mampu memanfaatkan sumber dan bahan ajar 3. Dll

MERDEKA BELAJAR 2

Pada tulisan kedua dari gagasan pak menteri tentang merdeka belajar, saya akan mengulas sisi lain dari gagasan tersebut. Merdeka belajar adalah adanya fasilitas pendidikan yang memberikan peluang kepada anak untuk mengembangkan potensinya.  Yang dimaksud fasilitas pendidikan di sini bukan sekedar gedung yang megah dan mewah. Fasilitas pendidikan yang dimaksud adalah adanya lingkungan yang nyaman dimana anak bisa mengembangkan potensinya dengan baik.  Berbicara lingkungan, maka peran para orang dewasa menjadi sangat penting dimana mereka menjadi fasilitator, pengarah dan pembimbing bagi anak-anak atau para murid. Dimana ada lingkungan yang sehat dan baik yang bisa menjadi tempat untuk mengembangkan potensi anak. Mungkin jarang sekali. Sehingga lingkungan seperti ini harus didesainatau dibuat dan direkayasa. Rekayasa lingkungan agar menjadi tempat yang nyaman untuk mengembangkan potensi anak perlu diupayakan dengan menyiapkan beberapa hal 1. Penelusuran minat bakat Tidak semu

SEMUA SUKA YANG LEBIH BESAR

Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita menemui dan mendapati cerita lucu dimana hal tersebut memberikan gambaran bahwa manusia memang suka sesuatu yang lebih besar dari dirinya. Contohnya. Ada seorang penjual bakso. Mungkin si penjual bakso merasa rendah diri dengan pekerjaannya (tidak semua sih). Nah ketika bertemu dengan orang yang menurutnya lebih sukses dan lebih keren, sontak saja dirinya menjadi semakin tidak pede. Maka ketika ditanya oleh orang lain, terkadang dia akan menjawab "saya kerja di Polda" misalnya.  Nah, penyebutan kata Polda walaupun entah di bagian apa bekerjanya, semisal jualannya memang di kantin Polda, maka penyebutan tersebut bisa menaikkan martabatnya. Dan ini menjadi indikasi bahwa manusia memang suka sesuatu yang lebih besar daripada dirinya. Dan ini naluriah. Demikian juga seorang anak yang memiliki orangtua yang biasa-biasa saja mungkin akan merasa rendah diri juga, maka ketika ditanya cenderung menjawab dengan menyebut kebesaran o