Langsung ke konten utama

Postingan

MENDULANG PAHALA DALAM KELUARGA

Seorang artis sempat membuat heboh dunia media sosial tanah air dengan pernyataannya bahwa "Menikah itu adalah awal masalah". Banyak pro kontra menanggapi pernyataan tersebut. Ada yang setuju. Ada juga yang menentang. Keduanya adalah hal yang lumrah terjadi di tengah-tengah masyarakat.  Menikah bisa saja menjadi masalah sebagaimana membujang juga bisa juga menjadi masalah. Yang pasti dalam pernikahan atau rumah tangga akan selalu ada masalah. Tinggal sikap kita dalam menghadapi masalah tersebut. Mau memperkecil atau menyelesaikan masalah atau mau memperbesar masalah.  Namun yang pasti kalau dilihat dari kacamata agama menikah itu adalah sunnah. Nabi Muhammad SAW  النكاح سنتي. فمن رغب عن سنتي فليس مني.  Artinya : Nikah itu adalah sunnah-Ku. Barangsiapa yang membenci sunnah-Ku makan dia bukan golongan-Ku Dalam rumah tangga Nabi Muhammad SAW sendiri juga diuji dengan berbagai macam problem seperti fitnah yang menimpa Ummul Mukminin Aisyah RA, dan masalah lai...

BROADCAST SEKOLAH PENGASUHAN

TRAINING KEPENGASUHAN Diantara sekian unsur yang menjadi motor penggerak pondok pesantren adalah pengasuh atau musyrif dan musyrifah. Mereka para musyrif dan musyrifah yang mendampingi, membimbing, serta mengendalikan semua kegiatan yang ada di pesantren. Oleh karena itu menjadi pengasuh diperlukan sejumlah kompetensi yang mendukung kepengasuhannya. Sebab tugas dan tanggung jawab mereka sangatlah berat dan mulia. Padahal untuk menjadi pengasuh sampai saat ini belom ada jurusan atau program khusus yang bisa melahirkan pengasuh yang kompeten. Tentu saja ini adalah problem tersendiri yang dihadapi oleh pondok-pondok pesantren.  Oleh karena itu, Pesantren Darul Madinah Madiun mencoba memberikan solusi alternatif untuk memberikan bekal wawasan dan kompetensi yang cukup bagi para pengasuh dalam menjalankan tugas kepengasuhannya melalui program Training Kepengasuhan yang insha Allah akan dilaksanakan pada Hari : Senin sampai Rabu Tanggal : 29 s/d 31 Mei 2023 Tempat : Pesantren...

FAMILY TIME BERSAMA KELUARGA

Sekilas membaca judul di atas akan terlihat lucu bagi yang memahami ilmu kebahasaan. Seyogyanya judul di atas adalah FAMILY TIME yakni waktu yang berkualitas bersama keluarga.  Tema mutiara pagi kali ini adalah terkait dengan manajemen waktu dalam sebuah rumah tangga atau keluarga.  Setiap keluarga pastinya berharap agar keluarga yang dibangunnya menjadi keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Dan itu adalah hal yang wajar. Jadi tidak wajar jika sebuah pernikahan bertujuan untuk meraih kesengsaraan dan penderitaan.  Maka untuk mewujudkan tujuan tersebut maka ada banyak upaya yang bisa dilakukan. Mulai dari pemenuhan sisi sandang, pangan papan. Itu yang umum dan merupakan standar minimal. Namun demikian ada banyak faktor pendukung dan bersifat non materi yang juga perlu diperhatikan oleh sebuah keluarga. Diantaranya  1. Respect  Saling menghargai antara suami dan istri. Antara orangtua dan anak. Bukan merendahkan peran dan kontribusi masing-masing....

ToT Pengasuhan

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Nusantara. Pesantren menjadi tempat khusus untuk mendidik para santri mendalami ilmu agama seperti ilmu fikih, ilmu akidah, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Termasuk ilmu alat seperti ilmu nahwu dan ilmu shorrof.  Dalam perkembangannya pondok bermetamorfosis dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dulunya hanya fokus pada ilmu-ilmu agama. Di zaman ini pondok pesantren sudah banyak sekali variasinya. Ada yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional nya yang fokus pada ilmu-ilmu agama. Ada juga yang berlabel pondok modern yang ditandai dengan adanya sekolah formal di dalamnya.  Seiring perkembangan zaman pondok pesantren juga terus memperbaiki manajemen pengelolaannya. Mulai menata kurikulum, personalia dan sarana prasarana nya. Dalam tulisan singkat ini akan diulas sisi personalia pesantren dimana sampai saat ini beberapa pesantren "kekurangan SDM". Berbicara tentang SDM pesantren tentu tidak bis...

SURAT PERNYATAAN KEDUA BELAH PIHAK

Dari calon suami 1. Siap menerima semua hal yang berkaitan dengan ibu mulai status jandanya, tanggungan keuangan (arisan), yakin tidak mengungkit dan mempermasalahkan status jandanya ibu dan membantu arisannya. Mencari dan mengusahakan berdua 2. Tidak menuntut anak dari ibu karena faktor usia dan anak-anaknya sudah besar dan sudah memiliki tiga cucu 3. Tidak sambang ke rumah anak untuk sementara waktu mengingat kondisi anak yang masih trauma.  4. Siap membimbing, mengarahkan, membina dan mendidik dengan penuh tanggung jawab dan tanpa kekerasan baik fisik maupun psikis.  Dari calon istri 1. Siap mentaati suami dengan cara membatasi pergaulan dengan orang lain maupun di media sosial dan siap menutup aurat ketika keluar rumah 2. Menjaga sikap terhadap suami dengan cara menghormati suami, tidak meninggikan suara di depan suami dan tidak menghina suami 3. Siap dibimbing, ditegur, dibina dan dididik dengan menerima semua pembina  dan didikan dengan sepenuh hati dan hormat....

BERUSAHA DULU HASIL KEMUDIAN

Dalam berbagai kesempatan sering saya ketemu dengan berbagai macam karakter orang. Ada yang memiliki wawasan yang luas dan pengalaman yang luar biasa. Ada yang hanya jadi pendengar dan irit bicara. Ada juga yang sedang-sedang saja. Banyak lah karakter yang saya temui.  Dalam kesempatan itu saya mencoba untuk selalu mengambil pelajaran penting dari mereka sekecil dan sesedikit apapun. Intinya adalah banyak belajar. Banyak mendengar.  Tapi memang itulah saya. Saya paling tidak bisa hanya jadi pendengar yang baik. Saya suka sekali sharing gagasan dan tukar pikiran. Utamanya yang berkaitan dengan profesi yang saya tekuni atau berita-berita terkini.  Salah satunya adalah terkait perbaikan dalam bidang pendidikan dan pengelolaan pesantren. Selama hampir 15 tahun bergelut dengan urusan pendidikan dan pesantren saya banyak mendapatkan problem yang menurut saya perlu dicarikan solusi penyelesaian nya. 

PERCAYA DIRI

Saya sudah mulai sedikit menemukan makna-makna penting dari pelajaran hidup dan kehidupan ini. Salah satunya adalah adanya berbagai macam problem dan solusi penyerta yang menjadi satu kesatuan antara keduanya.  Pernah terjadi pada diri saya sebuah kondisi yang benar-benar membuat kepercayaan diri saya hampir rata dengan tanah. Berbagai macam hantaman masalah baik yang bersumber dari inernal diri saya maupun dari eksternal orang lain dan lingkungan sekitar saya. Bahkan pernah sampai pada posisi dan kondisi saya tidak memiliki harapan dan masa depan. Saya tidak mampu menemukan solusi. Saya benar-benar berada di titik terendah dari kepercayaan diri saya. Benar-benar sebuah kondisi yang sangat kontras dengan diri saya.  Dulu-dulu saya tidak mengenal kamus menyerah, kalah dan putus asa. Namun beberapa masalah yang saya hadapi menghapus semua kepercayaan diri tersebut.  Seperti biasa karena saya seorang muslim. Saya hanya bisa pasrah, saya hanya bisa berdoa dan bany...